Langkah Agresif Memburu Kemanisan Iman
Thursday, 26 January 2012 @ 21:29 | 0 Comment [s]
Para ulama tasawuf menyatakan , seseorang yang ingin merasai kemanisan iman hendaklah berusaha mengingatkan dua perkara dan melupakan dua perkara . INGATLAH DUA PERKARA 1. Kebaikan orang kepada kita : kebaikan orang kepda kita hndaklah selalu diingat . Orrang yang pernah menolong kita dengn nasihat , wang ringgit , tenaga dan sebagainya perlu diingat . Jika boleh dibalas dengan budi yang setimpal atau lebih . Ini akan menyebabkan kita mudah menjadi orang yang pemaaf kerana merasakan kebaikan orang lain melebihi kesalahannya . Lebih - lebih lagi nikmat Allah SWT kepada kita perlu disyukuri , perlu selalu diingat dan disebut - sebut sebagai tanda kesyukuran dengan lidah dan hati . Firman Allah SWT yang bermaksud : " Dan terhadap nikmat Tuhanmu , maka hendaklah kamu menyebut - nyebutnya ( sebagai tanda bersyukur ). " - surah al Duha 93: 11 - 2. Kesalahan kita kepada orang : Hendaklah sentiasa ingat kesalahan kita kepada orang lain agar terdorong kita meminta maaf . Inilah yang akan membuahkan kasih sayang sesama manusia kerana Allah . Berazamlah untuk tidak mengulangi kesalahan seperti itu lagi . Lebih perlu kita mengingati dosa - dosa dan kederhakaan kita kepada Allah . Ini akan menimbulkan rasa insaf , takut , menyesal , yang akhirnya mendorong kita bertaubat kepada Allah . Ingatlah , bahawa dosa yang menyebabkan kita menangis lebih baik daripada kebaikan yang menimbulkan rasa takbur . LUPAKAN DUA PERKARA 1. kebaikan kita kepada orang : Jangan sekali - kali mengungkit - ungkitkan jasa dann kebaikan kita kepada orang lain . Hakikatnya kita hanya menjadi wasilah kepada nikmat Allah yang hendak diberiNYA kepada manusia lain . Sikap mengenang dan mengungkit kebaikan diri ini akan membatalkan amal . Jadi , apabila kita membuat kebaikan kepada orang lain , cuba rasakan seolah - olah kita tidak pernah berbuat baik kepadanya . Lebih - lebih lagi , perkara yang perlu kita lupakan adalah segala amal ibadah yang telah kita kepada Allah . Perbuatan mengingat ibadah yang telah dikerjakan hanya akan mencalarkan keikhlasan . Sedangkan segala - galanya dilakukan atas hidayah Allah jua . Oleh itu , setelah beramal rasakan seolah - olah kita tidak beramal . Dengan itu kita akan selamat daripada rasa ujub , sum'ah , riyak atau bangga diri . 2. Kejahatan orang kepada kita : Anggaplah seolah - olah tidak ada sesiapa yang bersalah dengan kita . Ini akan membantu kita mengawal rasa marah dan dendam . Kita hanya Hamba Allah , bukan tuan lebih - lebih lagi Tuhan dalam kehidupan ini . Jadi , apabila Hamba Allah yang lain melakukan kesalahan kepada kiita anggaplah kita layak untuk disakiti kerana kita hanya Hamba Allah . Lebih - lebih lagi yang perlu kita lupakan adalah segala kesusahan ,ujian , musibah , atau malapetaka yang Allah timpakan . Sedarlah bahawa , kesakitan , kematian , kerugian , kemalangan , kegagalan dan malapetaka alam seperti gempa bumi , banjir , kemarau , ribut taufan , tsunamai , wabak penyakit , kemelesetan ekonomi dan sebagainya itu hanya mehnah daripada Allah untuk "memujuk" manusia kembali kepadaNYA . by me - aien .. ^_^
|
![]() ![]() |